Maison Daruma Coffee and Roastery, Roastery Bernuansa Jepang di Jogja

Pernahkah kamu mengunjungi Coffee Shop yang ada Roasterynya? Mungkin di Jogja ini hanya ada beberapa coffee shop yang sekaligus berdampingan dengan roaster atau tempat mengolah biji kopi. Kebetulan sekali pada suatu sore saya diajak Tim Web Genpi Jogja berkunjung ke Maison Daruma Coffee and Roastery. Maison Daruma Coffee and Roastery yang berada di Jalan Ipda Tut Harsono No.48, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta ini sudah konsen pada roasting kopi sejak 2017 dan baru membuka café pada tahun lalu.




Maison Daruma halamannya sangat luas dan sejuk. Ketika masuk ke cafenya kita akan disambut ramah oleh para barista. Nuansa Jepang terasa di beberapa sudut cafe dan hiasan-hiasan yang terpajang. Daruma sendiri berarti boneka asli Jepang yang tidak mempunyai tangan dan kaki. Sedangkan Maison adalah rumah, berasal dari bahasa Prancis.

Terlihat beberapa karung green beans di samping pintu masuk. Ada Blue Menoreh, Bajawa, Kintamani dan Aceh Gayo. Kebetulan saya disambut oleh Mbak Astrid selaku Marketing Maison Daruma Coffe and Roastery.

“Awal mulanya Maison hanya tempat untuk meroasting kopi. Banyak para pengusaha kopi yang datang untuk membeli biji kopi atau meroastingkan kopinya di sini. Bagian depan yang sekarang menjadi Café ini dulunya hanya tempat untuk sekedar cupping atau mencicipi rasa dari kopi yang telah diroasting.” jelas Astrid.







Di belakang Café terdapat ruangan bersekat kaca yang menjadi tempat/pabrik meroasting kopi. Kemudian kami diajak berkeliling melihat proses roasting di Maison Daruma ini. Perbedaan Maison Daruma dengan roastery yang lain adalah lebih modern dan industrial. Maison Daruma menggunakan mesin dari Jepang dan Italia dalam proses roasterynya. Oiya, jika kalian ingin meroasting green bean di sini hanya kena charge Rp 20.000 per kg.
Selanjutnya kami ditunjukkan dari awal alur roasting kopi. Pertama kami dijelaskan tentang green beans yang dimiliki Maison Daruma sebanyak 13 jenis. Astrid menjelaskan selain menyediakan kopi lokal ternyata Maison Daruma juga memiliki kopi dari luar negeri.

“Kami juga menyediakan green bean dari Coloumbia dan Brazil karena memang ada konsumen kami yang biasanya menggunakan kopi luar,” ungkap Astrid.

Kemudian proses awal roasting adalah pemilihan/pembersihan green bean dari kotoran-kotoran semacam ranting, daun atau kaca. Proses ini sudah menggunakan mesin Destroner Kopi. Ada juga mesin sortir kopi yang lebih besar untuk memilah biji-biji yang tidak sesuai ukuran dan warnanya. Sehingga dapat menghasilkan kopi yang berkualitas Grade A. Kemudian green bean yang telah bersih masuk ke dalam mesin Roasting dan mulai dimasak. Mesin ini muat sampai 20 kg biji kopi per roasting. Dalam sehari Maison Daruma dapat meroasting hingga 100 kg kopi. Hal ini dipercayakan kepada Mas Sinjo seorang roaster di Maison Daruma.  

“Ini kopinya kita roasting kurang lebih selama 20 menit. Enaknya memakai mesin semuanya sudah otomatis. Kita bisa memilih resep yang sudah dimasukkan ke dalam system. Resep di sini adalah variable seperti suhu masuk, suhu keluar, putaran mesinnya berapa rpm, dll,” papar Sinjo.

Hampir 20 menit aroma kopi yang matang mulai tercium. Mas Sinjo kemudian mengeluarkan kopi dari roaster dan mulai didinginkan. Aromanya sungguh menggoda sekali. Kemudian ditimbang, biasanya berat akan berkurang skitar 20%.




Terdapat tiga produk kopi house blend khas dari Maison Daruma yaitu, Hotarubi, Komorebi, Tasogare. Satu kilonya seharga 240rb rupiah. Jangan khawatir kalau hanya ingin mencicipi atau untuk stock di rumah ada kemasan 250 gram yang dapat kalian beli. 

Kami pun kemudian diajak mencicipi kopi buatan Maison Daruma dan belajar latte art dengan salah seorang barista cantik bernama Livia. Livia sudah menjadi barista kurang lebih satu tahun. Salah seorang teman saya, Monyo mencoba belajar membuat latte art. Namun, sayang dia gagal sewaktu teknik pouring sehingga gambarnya tidak terlihat dan kremanya pecah. 

Kami juga diajari cara membuat kopi dengan teknik V60. Pas banget waktu itu dengan biji kopi Kintamani. Setelah saya mencicipi rasanya beda dari kopi Kintamani yang pernah saya rasakan. Iya, karena ini merupakan khasnya Daruma, biji kopinya medium to dark. Dan itu enak.



Saya juga sempat menikmati malam di bagian oudoor berdiskusi dengan teman-teman. Sangat nyaman duduk di bean bag dan melihat langit. Tapi saya kepikiran, nanti kalau hujan bagaiamana.. Over all, saya suka konsep di Maison Daruma ini. Ornamen Jepang dari boneka Daruma, beberapa tulisan Jepang, sofa yang empuk, suasana yang tenang . Sangat nyaman. Jadi, kapan mau mampir ke Maison Daruma?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Coday Coffee Lab&Roastery, Laboratorium Kopi di Pinggir Kota Jogja

Icip-icip Bothok di Toko Bothok Angkring