Coday Coffee Lab&Roastery, Laboratorium Kopi di Pinggir Kota Jogja
Kopi, sedari kemarin nama dan wajah itu terngiang-ngiang di
kepala. Ya, aku harus menemuinya tekadku. Ku buka kontak handphone mencari
namanya. Tapi tidak bisa ku hubungi. Aha, twitter always do the magic. Finally,
I had his contact number. Aku menghubunginya dan meminta janji untuk bertemu.
Dia berada di laboratorium coffeenya. Tak jauh dari rumahku.
Berdiri sejak September 2018 di Jalan Ahmad Wahid No.53
Sampangan, Mantup, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Coday Coffee Lab &
Roastery membangkitkan rasa keingintahuan ku. Di depan terdapat parkiran yang
luas, di pojok utara ada coffeeshop mini dengan kursi-kursi kayu lucu yang
minimalis. Di ruangan sampingnya terlihat lebih luas dengan kursi lebih
maskulin dan atap yang lebih tinggi. Sekilas aku membaca tulisan CoWorking
Space, ya, sepertinya ini tempat anak-anak SMA atau kuliahan menghabiskan
secangkir kopi dan berwifi ria.
Terlihat sosok yang aku cari keluar dari pintu agak dalam.
Aku menyapanya dan menaruh barangku di meja customer service. Dia terlihat
sibuk, ya, benar saja.
"Azmy, sini kenalin ini Maya. Maya kenalin ini Azmy,
mahasiswa S2 Universitas MB. Ditemeni Azmy ngobrol dulu ya, aku masih ada
roasting."ungkapnya.
"Ashiaap Om, selow aja."jawabku.
Aku dan Azmy mengobrol ringan, ku tahu dia anak magang di
coffee lab ini. Kami ngobrol ngalor ngidul tentang kopi dan sedikit bagaimana
aku bisa kenal dengan bosnya. Sesekali aku celingak-celinguk ke dalam, karena
lab ini hanya tersekat oleh dinding kaca, jadi transparan bisa melihat apa yang
ada di dalam. Serius aku kagum dan kepo(atau malah nggumun) dengan adanya
laboratorium kopi ini. Jarang-jarang kan di Jogja ada tempat beginian. Bisa
jadi juga aku yang kudet, hehe. Aku penasaran terdapat dua bangunan Coday yang
berhadapan. Azmy menjelaskan bahwa yang sebelah timur(yang aku singgahi) adalah
lab dan roasterynya, bisa juga buat cowork. Sedangkan sebelah barat Coday
restonya, semacam cafenya gitu. Beda manajemen.
Lalu muncul dari dalam salah satu karyawan lagi, Iban
namanya. Dia menawarkan aku coklat, ya, coklat gaess. Aku tak bisa menolaknya,
padahal aku ke sini pengen ngopi, hihi. Iban ini orangnya lucu, cocok jadi
komika menurutku. Oiya, Coday lab ini ada 4 karyawannya. Staffnya aku kurang
tahu karena kantornya ada di lantai atas.
Akhirnya orang yang ditunggu-tunggu keluar juga. Dia adalah
Om Ape atau Om Agus Prasetyo. Lama sudah aku tak bertemu dengan beliau. Sejak
kenal Om Ape sekitar 2014 lalu aku jadi kecanduan kopi buatannya, terutama
coldbrew. Sayang sekarang semakin sibuk jadi sudah jarang bisa bertemu dan
mencicipi kopinya. Tapi kuakui keahliannya tentang kopi sudah expert. Om Ape
ini buka kelas training juga lho gaes di Coday. Paket-paketannya ini nih ada di
gambar:
Kemudian aku diberi tour laboratorium oleh Iban. Akhirnya
rasa kepo ku terlampiaskan haha. Memasuki ruangan, di bagian kiri terdapat
tempat untuk menyortir kopi. Dari yang masih mentah atau green beans, maupun
yang sudah diroasting. Di sini, Iban menjelaskan tentang kopi-kopi yang harus
disortir ialah kopi yang sudah diroasting tapi warnanya masih muda. Sepertinya
butuh 2 sks untuk masalah sortir menyortir ini :D
Di bagian kanan terlihat mesin roasting yang sedang bertugas
mematangkan biji-biji kopi dengan aromanya yang khas. Aku takut lama-lama di
bagian mesin ini, takut karena punya orang dan ga mau mengganggu pekerjaan
roaster. But, I love the smell.
Beralih ke area depan, mengingatkanku akan laboratorium
semasa SMA. Gelas atau tabung-tabung ala lab tertata di tengah meja besar di
tengah ruangan. Di pinggir-pinggir ruangan terdapat rak untuk memajang hasil
eksperimen mereka. Berderet botol-botol kaca berisi sampel kopi dari yang
original hingga sudah roasting. Beberapa mesin kopi juga tertata di sudut
ruangan. Ah.. menakjubkan, bisa nih dibuat paket wisata tour laboratorium kopi.
Dan ternyata memang ada paketnya wkwkwk.
Saat aku berkeliling ada seorang pembeli mesin grinder kopi,
namun aku familiar dengan wajahnya. Dan ternyata dia Raka, saudaranya kawan
lama semasa SMA dulu. Memang ya, ketika menyambung silaturahmi itu selalu ada
saja hal-hal yang tak terduga. Raka sedang merintis usaha kedai kopinya di
Jalan Wonosari ternyata.
Sebelum pulang kami sempatkan mencicipi kopi racikan Iban,
kopi Arabica dari Kuningan, Jawa Barat. Asam, manis, pahit, seperti hidup.
Tergantung lidah masing-masing dan seberapa sering mencicipi pasti akan lebih
terbiasa dengan sebuah rasa. Oke, aku sudah mulai melantur.. Nex time aku
ceritain lagi Coday sebelah ya misal ada kesempatan.
Thanks a lot for having me today :)
*Info lengkap bisa cek IG codaycoffeenetwork dan codaycoffeelab
Komentar
Posting Komentar