Review Film: SPIDERMAN Far From Home, Temukan Komedi di dalamnya


Di penghujung hari Kamis manis, 4 Juli 2019 ini sungguh sangat bersyukur mendapat kesempatan nonton film yang baru saja rilis yaitu SPIDERMAN Far From Home. Kupacu motor matic kesayangan ke Empire XXI di Sleman City Hall. Dinginnya cuaca sehabis diguyur hujan tak menyurutkan niat untuk nonton bareng bersama kawan-kawan seperguruan. Sesampainya di sana kawan-kawan sudah berkumpul dan langsung ambil tiket kemudian masuk teater. Kami duduk manis sesuai nomer masing-masing.



Film Spiderman Far From Home merupakan sequel film terbaru salah satu tokoh super hero Amerika Serikat dari Marvel. Seperti film-film Marvel sebelumnya, pasti ada keterkaitan di antara filmnya. Di awal film kita akan diingatkan kembali pertarungan para Avenger yang terakhir. Berduka atas meninggalnya Tony Stark dan peristiwa The Bilb. Bagiku yang awam dunia super hero sedikit memfokuskan pikiran agar memahami alur ceritanya.

Spiderman atau Peter Parker yang diperankan oleh Tom Holland sedang disibukkan oleh kegiatan liburan sekolah ke Eropa. Peter yang masih SMA diberi amanah untuk menggantikan Tony Stark. Ini merupakan sebuah tanggung jawab yang besar. Di umurnya yang masih muda ia ingin berlibur dan menyatakan cinta kepada MJ yang diperankan oleh Zendaya. Namun, Nick Furry(Samuel L. Jackson)
masuk sebagai mentor dan menempatkan Peter pada keadaan yang memang harus Peter jalani sebagai Avenger.

Seperti film super hero lain pasti akan ada tokoh penjahat. Konflik dimulai ketika Peter yang sedang liburan tiba-tiba dihadapkan oleh Elemental, perusak dari dimensi Bumi-833. Kemudian muncullah Jake Gyllenhaal sebagai Quentin Beck/ Mysterio membawakan peran itu dengan tidak terduga. Sebagai pahlawan baru yang direkrut oleh Nick Fury untuk melawan Elemental juga. Penonton akan bisa menebak tokoh ini di tengah-tengah film sebagai penjahat. Quentin merupakan ahli ilusi yang membuat Elemental seakan nyata. Quentin berniat dan berhasil merebut EDITH(sebuah kacamata warisan dari Tony Stark) yang diberikan Nick Fury kepada Peter.

Tak terasa popcorn di tangan sudah habis karena keseruan adegan-adegan yang menegangkan dan membahagiakan. Film ini memang sedikit berat di awal menurutku sendiri, namun di pertengahan dan akhir sungguh sangat seru dan kocak. Malah sempat berfikir ini merupakan film komedi karena berhasil membuat seisi studio tertawa. Konflik yang sebenarnya dapat ditemukan di tengah film. Ketegangan-ketegangan yang terjadi menjadi cair dengan tingkah Ned(Jacob Batalon) dan Betty(Angourie Rice) teman sekelas Peter. Tak ketinggalan peran Bibi May(Maria Tomei) dan Harold “Happy” Hogan(Jon Favreau) yang seakan menjalin hubungan namun tidak mau mengakui di hadapan Peter.

Setting tempat di Eropa yang berpindah-berpindah memberikan suasana baru dari film-film sebelumnya. Dari Venice, Praha, Belanda kemudian Berlin membuat penonton seakan memang mengikuti liburan kawan-kawan Peter. Bagi ku ada part dimana benar-benar indah pemandangannya, yaitu kebun Tulip. Kebun warna-warni penuh bunga tulip kemudian menjadi tempat pendaratan pesawatnya Happy yang menolong Peter sehabis tertabrak kereta. Rasanya sungguh sayang sekali kebun indah itu. Gemash..

Dari film Spiderman Far From Home ini dapat diambil hikmah atau pelajaran, yaitu jangan percaya dengan penampilan seseorang. "Penampilan bisa menipu" kata Happy. Seseorang yang terlihat baik bisa jadi ia mempunyai niat jahat. Kemudian di saat Peter mendapat tanggung jawab sebuah EDITH ia harus bertanggung jawab terhadap amanah yang telah diberikan. Persahabatan Peter dengan Ned setidaknya bisa dicontoh untuk saling mendukung dan melindungi sahabatnya. 



Sayangnya di akhir film keinginan ku untuk ke toilet tidak bisa ditahan. Jadi setelah lampu menyala, langsung aku lari, hehe. Padahal masih ada scene akhir kata kawan-kawan yang keluar terakhir. Ah, sayang sekali. Bisa diagendakan untuk nonton lagi nih.  Tak lupa sebelum pulang kami berfoto bersama dulu sebagai kenang-kenangan. Terima kasih untuk kesempatan nobarnya kawan-kawan J


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Coday Coffee Lab&Roastery, Laboratorium Kopi di Pinggir Kota Jogja

Maison Daruma Coffee and Roastery, Roastery Bernuansa Jepang di Jogja

Satay Kato Kuliner Baru di Jogja