Jogja Air Show 2018 Day 2

-

Minggu, 18 Februari 2018

Landasan Pacu Depok pagi hari sudah dipadati oleh masyarakat yang memadati untuk melihat pertunjukan dari Jogja Air Show 2018. Para pejabat dan tamu undangan juga mulai berdatangan. Pesawat microlight fix wings dan trike bergantian landing mengantar anggota Jogja Flying Club dari hanggar FASI di Lanud Adisucipto. Terlihat 3 pesawat fix wing dan 3 pesawat trike parkir di Depok Airstrips.

Kemudian acara dilanjutkan dengan hiburan musik dari ID Percussion sembari menunggu Sri Sultan HB X sampai di lokasi menggunakan Colibri. Sesampainya Gubernur di lokasi disambut oleh tari-tarian tradisional. Masyarakat dan para media pers pun berlomba mengabadikannya. Kemudian rombongan menuju panggung yang sudah disediakan.

Setelah itu sambutan dari Bupati Bantul Drs. H. Suharsono, Danlanud Novyan Samyoga dan Sri Sultan HB X. Dilanjutkan dengan pemberian hadiah kepada para pemenang lomba RC Paramotor, Paralayang, serta penyerahan rekor MURI.Tahun ini Jogja Air Show mendapatkan rekor MURI untuk ''50 Paramotor Terbang Bersama".

Acara yang ditunggu-tunggu adalah atraksi Jupiter Aerobatic Team dengan 5 pesawat Jupiter yang mengudara di langit Depok. Dipandu oleh Kapten 7 Jupiter AT, semua yang hadir mendongakan kepala ke atas melihat langit menunggu pesawat Jupiter yang beraksi. Masyarakat menyiapkan gawai dan kamera mereka untuk mengabadikan moment ini. Atraksi yang ditunggu dimulai, Tim Jupiter memberikan kurang lebih 10 formasi pertunjukan pesawat Jupiter. Sungguh pertunjukan yang memukau mata dan hati. 

Jogja Air Show 2018 juga dimeriahkan oleh Genpi Jogja dengan hastag #NontonJAS2018 dan #JogjaAirShowIstimewa yang menjadi Trending Topic di Twitter. Hastag #JogjaAirShowIstimewa digunakan sesuai dengan kalimat yang diucapkan oleh Gubernur DIY sewaktu melintas pantai Depok pada Sabtu, 17 Februari 2018.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Coday Coffee Lab&Roastery, Laboratorium Kopi di Pinggir Kota Jogja

-
Gambar
Kopi, sedari kemarin nama dan wajah itu terngiang-ngiang di kepala. Ya, aku harus menemuinya tekadku. Ku buka kontak handphone mencari namanya. Tapi tidak bisa ku hubungi. Aha, twitter always do the magic. Finally, I had his contact number. Aku menghubunginya dan meminta janji untuk bertemu. Dia berada di laboratorium coffeenya. Tak jauh dari rumahku. Berdiri sejak September 2018 di Jalan Ahmad Wahid No.53 Sampangan, Mantup, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Coday Coffee Lab & Roastery membangkitkan rasa keingintahuan ku. Di depan terdapat parkiran yang luas, di pojok utara ada coffeeshop mini dengan kursi-kursi kayu lucu yang minimalis. Di ruangan sampingnya terlihat lebih luas dengan kursi lebih maskulin dan atap yang lebih tinggi. Sekilas aku membaca tulisan CoWorking Space, ya, sepertinya ini tempat anak-anak SMA atau kuliahan menghabiskan secangkir kopi dan berwifi ria. Terlihat sosok yang aku cari keluar dari pintu agak dalam. Aku menyapanya dan menaruh ba
Baca selengkapnya

Maison Daruma Coffee and Roastery, Roastery Bernuansa Jepang di Jogja

-
Gambar
Pernahkah kamu mengunjungi Coffee Shop yang ada Roasterynya? Mungkin di Jogja ini hanya ada beberapa coffee shop yang sekaligus berdampingan dengan roaster atau tempat mengolah biji kopi. Kebetulan sekali pada suatu sore saya diajak Tim Web Genpi Jogja berkunjung ke Maison Daruma Coffee and Roastery. Maison Daruma Coffee and Roastery yang berada di Jalan Ipda Tut Harsono No.48, Muja Muju, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta ini sudah konsen pada roasting kopi sejak 2017 dan baru membuka café pada tahun lalu. Maison Daruma halamannya sangat luas dan sejuk. Ketika masuk ke cafenya kita akan disambut ramah oleh para barista. Nuansa Jepang terasa di beberapa sudut cafe dan hiasan-hiasan yang terpajang. Daruma sendiri berarti boneka asli Jepang yang tidak mempunyai tangan dan kaki. Sedangkan Maison adalah rumah, berasal dari bahasa Prancis. Terlihat beberapa karung green beans di samping pintu masuk. Ada Blue Menoreh, Bajawa, Kintamani dan Aceh Gayo. Kebetulan saya disambu
Baca selengkapnya

Satay Kato Kuliner Baru di Jogja

-
Gambar
Hallo warga Jogja ! Kamu penyuka kuliner sate   ? Ada kuliner sate baru yang wajib kamu tahu dan kamu icipin. Satay Kato, ya, mendengar namanya kamu langsung teringat dengan artis Yuki Kato pasti. Tapi itu ga ada hubungannya dengan Yuki Kato kok. Satay Kato ini didirikan oleh kak Yuda Fajrin. Kato berasal dari nama anaknya.  Berkonsep kaki lima Satay Kato yang awalnya sudah buka di Jakarta, sekarang membuka cabang di Jogja. Tepatnya berada di kawasan kaki lima jalan Kaliurang km 2. Barat GSP UGM persis, nanti kalian akan menemukan tenda berwarna merah bertuliskan Satay Kato. Kekhasan lainnya yaitu mas-masnya akan berteriak menawarkan sate kepada para pengguna jalan agar mampir ke warung mereka. Satay Kato ini pengolahannya sate yang sudah ditusuk-tusuk dimasukkan freezer. Sate ini juga hanya menggunakan daging ayam bagian pahanya saja jadi lebih gurih dan empuk. Saat penyajian sate dioles bumbu khasnya kemudian dibakar. Sate ini disajikan dengan sambal matang yang l
Baca selengkapnya